Kemenkes (Kementerian Kesehatan) mewaspadai kecenderungan Flu Burung Clade 2.3.4.4b yang menginfeksi manusia usai ditemukannya kasus yang menyerang unggas di Kalimantan Selatan. Pemerintah juga telah meningkatkan kewaspadaan dini walaupun risiko infeksi pada manusia terbilang masih rendah.
Temuan kasus tersebut lantas membuat kita jadi ingin lebih tahu apa itu flu burung dan apa penyebabnya hingga bisa menyebar?
Apa itu flu burung?
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang ditularkan dari unggas ke manusia. Flu burung sendiri pernah mewabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, serta beberapa bagian Eropa, dan mengakibatkan kematian pada Sebagian penderitanya.
WHO (World Health Organization) mengatakan, virus flu burung jenis H5N1 telah menginfeksi 862 orang di seluruh dunia dan menyebabkan kematian pada 455 orang sampai tahun 2020.
Penyebab flu burung
Penyebaran virus ini awalnya hanya menyebar antar unggas (liar maupun peternakan). Tetapi, virus ini lama-kelamaan ternyata dapat bermutasi menjadi beberapa turunan. Nah, karena bisa bermutasi inilah akhirnya bisa menjangkiti manusia.
Anyway, beberapa turunan virus tersebut antara lain H5N1, H7N7, H9N2, H6H1, H7N9, dan H10N8. Nah, dari beragam virus turunan itu, ada dua jenis yang mewabah dan menyebabkan angka kematian menjadi tinggi, yaitu H5N1 dan H7N9.
Lalu, bagaimana virus ini bisa menyebar? Gengs, penyakit ini termasuk gampang menular banget, terutama bagi mereka yang kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi. Selain itu, penularan flu burung juga bisa terjadi lewat terhirupnya debu atau kotoran unggas yang sedang sakit dan mengonsumsi daging unggas yang enggak dimasak hingga matang dengan sempurna.
Apa saja gejalanya?
Seseorang yang terjangkit virus penyebab flu burung mengalami gejala yang beragam. Gejala yang timbul pun bisa ringan, bisa juga parah dan bahkan berpotensi membahayakan nyawa.
Berikut adalah beberapa gejala flu burung yang dialami pengidapnya:
- Sakit perut
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Gangguan pernapasan
- Pendarahan gusi
- Pendarahan hidung
- Nyeri dada
- Kelelahan
Pengobatan flu burung
Seseorang yang mengidap flu burung biasanya akan dirawat di ruang isolasi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan terjadinya penyebaran virus. Mereka juga dianjurkan untuk minum banyak cairan, istirahat, mengonsumsi makanan sehat, dan minum obat pereda rasa sakit.
Dokter juga biasanya bakan memberi resep obat-obatan antivirus dan antinyeri agar penyakit nggak berkembang menjadi makin parah, gengs. Pemberian obat antivirus ini pun bertujuan mencegah terjadinya komplikasi.
Beberapa obat antivirus yang diberikan biasanya:
- Oseltamivir
- Peramivir
- Zanamivir
- Amantadine
- Rimantadine
Pencegahan flu burung
Infeksi flu burung bisa dicegah dengan melakukan beberapa langkah, yaitu:
- Menjaga kebersihan tangan
- Menyemprot (sterilisasi) area peternakan atau pasar unggas
- Menjaga kebersihan kandang jika memelihara unggas
- Make sure untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak dengan baik
- Disarankan nggak mengonsumsi unggas liar hasil buruan karena nggak tahu penyakit apa saja yang mungkin ada di tubuh mereka
- Membeli daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar tradisional yang menjaga kebersihannya dengan baik
- Selalu gunakan masker ketika kita berada di tempat-tempat umum
- Rutin mengikuti vaksinasi flu setiap tahun. Bila perlu, sertakan juga vaksinasi pneumokokus untuk menjaga diri dari komplikasi flu burung jika sewaktu-waktu kita mengalami kondisi tersebut
Kapan harus ke dokter?
Apabila kamu atau ada anggota keluarga yang memiliki tanda dan gejala-gejala seperti di atas, segeralah konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Yuk, mari kita selalu menjaga kebersihan dan kesehatan tentunya supaya bisa terhindar dari virus-virus berbahaya, seperti flu burung. Semoga penjelasan di atas bermanfaat buat kalian, ya! Stay safe and stay healthy, gengs!
