Mengenang Mikhail Gorbachev: Pimpinan Uni Soviet yang Berperan Dalam Meruntuhkan Tembok Berlin

296
0

Tokoh peraih Nobel Perdamaian sekaligus presiden terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, wafat di usia 91 tahun pada Selasa, 30 Agustus 2022. Beliau wafat di usia 91 tahun karena sakit parah yang selama ini dideritanya. Kabar dukacita ini disampaikan oleh beberapa media lokal.

Dan salah satu yang melaporkannya adalah kantor berita lokal Interfax. “Mikhail Sergeyevich Gorbachev meninggal dunia malam ini akibat penyakit serius dan berkepanjangan,” ujarnya seperti dikutip dari Kumparan.

Mikhail Gorbachev lahir di sebuah desa terpencil di kawasan Privolnoye, Stavropol, Rusia, pada 2 Maret 1931. Dalam perjalanan pendidikannya, beliau berhasil menempuh pendidikan tertinggi dan lulus dari sebuah kampus bergengsi Rusia. Moscow State University pada tahun 1955.

Berbekal ilmu pendidikan yang tinggi, Gorbachev mencetuskan sebuah ideologi konservatif Uni Soviet dengan memperkenalkan gerakan reformasi politik dalam negeri Rusia bernama Glasnost dan Perestroika.

Glasnost adalah kebijakan tentang kebebasan berpendapat dan berdiskusi tentang isu yang waktu itu dinilai sensitif untuk dibicarakan di muka umum terkait politik dan sosial.

Sementara perestroika memiliki arti kebijakan reformasi politik dan ekonomi. Kedua kebijakan yang dicetuskan oleh Mikhail Gorbachev ini sempat membuat gempar Rusia. Gagasan itu seakan sangat pro rakyat dan membangkitkan rasa nasionalisme masyarakat dan mendorong pecahnya aksi separatisme yang sebelumnya sangat terasa di Rusia.

Tak hanya sampai di situ, Gorbachev kembali membuat sejarah baru dengan berperan aktif dalam meredakan ketegangan nuklir antara Amerika Serikat-Uni Soviet di sekitar tahun 1980-an. Beliau juga mendapatkan anugerah Nobel Perdamaian berkat keberhasilannya bernegosiasi dengan Presiden AS Ronald Reagan terkait perjanjian Internasional senjata nuklir dan perannya dalam meruntuhkan Tembok Berlin, sehingga Jerman berhasil mewujudkan reunifikasi. 

Berkat prestasinya yang luar biasa di bidang perdamaian dunia sehingga mendapatkan Nobel, Gorbachev membuat sebuah Yayasan think-thank berbasis di Moskow, Rusia. Yayasan yang dirintisnya ini aktif dalam meneliti era perestroika serta isu-isu terkini yang menyangkut sejarah dan politik Rusia.

Wafatnya Mikhail Gorbachev juga sontak membuat dunia berduka. Salah satunya adalah mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Boris mengungkapkan kekagumannya pada sosok Gorbachev yang berani dan berintegritas.

“Saya sedih mendengar kematian Gorbachev. Saya selalu mengagumi keberanian dan integritas yang ia tunjukkan dalam membawa Perang Dingin ke kesimpulan yang damai,” ujar Boris, seperti dikutip dari AFP via Kumparan.

Selamat jalan bapak perdamaian dunia, Mikhail Gorbachev!

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *