Pantau Aktivitas Gunung Berapi dari Situs Ini

Situs tersebut dikelola oleh pemerintah dan dapat diakses secara publik.

181
0
Gunung Semeru Erupsi

Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu kemarin (4/12/2022). Setahun yang lalu, tepat di tanggal yang sama, 4 Desember 2021, gunung yang berada di antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu juga sempat mengalami erupsi atau letusan vulkanik.

Erupsi di Semeru kali ini disertai dengan Awan Panas Guguran (APG) dan aktivitas gempa. Sebelumnya, pada Minggu kemarin (4/12), Gunung Semeru dilaporkan masih dalam status Siaga (level 3), sekitar pukul 06.00 WIB.

Status Gunung Semeru kemudian naik menjadi Awas (level 4), tepatnya pukul 18.00 WIB. Hari ini, Senin (5/12), Semeru Kembali erupsi sekitar pukul 00.00 – 06.00 WIB yang mengakibatkan gempa letusan dengan amplitudo 11-22 mm berdurasi 65-120 detik.

Letusan vulkanik itu juga menyebabkan satu kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 25 mm berdurasi 386 detik. Kondisi dan status gunung Semeru bisa dipantau secara berkala lewat website Magma Indonesia. Website tersebut juga merupakan buatan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Nah, berikut adalah penjelasan lengkap cara memantau status Gunung Semeru terkini lewat website Magma Indonesia.

Website Magma Indonesia
Website Magma Indonesia

Cara memantau status Gunung Semeru

  • Kunjungi link pantau status Gunung Semeru di https://magma.esdm.go.id/
  • Selanjutnya, muncul peta sebaran gunung api di Indonesia.
  • Jika peta itu sudah muncul, klik ikon garis tiga dan pilih opsi “Cari Gunung Api”. Lalu, cari Gunung Semeru dan peta akan otomatis menavigasi atau mengarahkan ke titik lokasinya.
  • Saat titik lokasi ditemukan, akan muncul legenda di peta yang melambangkan status Semeru saat ini.
  • Klik legenda tersebut untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap soal kondisi dan status Gunung Semeru terkini.
  • Informasi yang tertera di sana akan diperbarui secara berkala per enam jam.

Karena status Gunung Semeru terkini adalah Awas, website Magma Indonesia juga memberikan beberapa saran yang penting untuk dilakukan. Berikut selengkapnya.

1. Tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, yakni sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak itu, masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terjadinya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.

2. Tidak beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar.

3. Waspada potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Karena sudah tahu fungsinya, yuk kita lebih awas lagi melihat perubahan alam Oppal Gengs.

TIRA
WRITTEN BY

TIRA

Fashion and sport enthusiast!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *