Pengalaman Pertama Naik Pesawat Sang Perempuan Tertinggi di Dunia

Rumeysa Gelgi yang memiliki tinggi lebih dari 200 sentimeter terbang untuk pertama kalinya.

185
0

Perempuan tertinggi di dunia, Rumeysa Gelgi, asal Turki, mencapai ketinggian baru. Rumeysa yang memiliki tinggi mencapai 7 kaki atau lebih dari 200 sentimeter telah melakukan perjalanan pertamanya menggunakan pesawat terbang.

Maskapai pesawat tentunya harus melakukan pengaturan ulang secara besar-besaran agar Rumeysa bisa duduk dan tidur dengan nyaman selama perjalanan. Tak tanggung-tanggung, maskapai Turkish Airlines mengangkat enam kursi untuk menyediakan ruang yang cukup sebagai akomodasi Rumeysa.

Rumeysa perdana naik pesawat dengan melakukan perjalanan dari Istanbul, Turki, menuju San Fransisco, Amerika Serikat. Sekarang, dia mengaku sedang mengalami travel bug, kondisi ingin melakukan perjalanan lagi dan lagi.

“Perjalanan yang sempurna dari awal hingga akhir. Ini adalah perjalanan pertama saya menggunakan pesawat, tetapi tentu saja ini bukan yang terakhir,” kata Rumeysa dengan penuh semangat kepada 19.600 pengikut Instagram-nya tentang perjalanannya selama 14 jam.

“Terima kasih yang tulus pada setiap orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan saya,” imbuhnya.

Rumeysa pun membagikan beberapa foto dari perjalanan bersama maskapai pilihannya. Seperti yang terlihat, maskapai mengatur posisi duduk Rumeysa dengan mengangkat setengah lusin kursi pada bagian ekonomi dan menggantinya dengan tandu khusus sebagai tempat tidur Rumeysa.

Rumeysa mengatakan bahwa dirinya berencana untuk tinggal di Amerika Serikat selama enam bulan ke depan.

Tahun 2021 silam, Guiness Book of Records menobatkan Rumeysa sebagai perempuan tertinggi di dunia.

Rumeysa Gelgi
Rumeysa Gelgi berdiri saat diwawancarai stasiun televisi/@rumeysagelgi

Dia menuturkan perasaannya setelah mendapatkan label tersebut dari salah satu organisasi terpandang dunia, tanpa ragu dia membeberkan terlahir dengan keunikan fisik yang luar biasa.

“Saya terlahir dengan keunikan fisik yang ekstrem, dan ingin sebanyak mungkin (orang-orang yang memiliki kondisi sama) dikenali dan dirayakan. Saya berharap bisa menginspirasi dan mendorong orang lain dengan perbedaan untuk melakukan hal yang sama dan menjadi diri mereka sendiri,” tulis Rumeysa.

Rumeysa mengidap Sindrom Weaver, penyakit genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan tubuh yang jauh lebih cepat. Dalam keseharian, Rumeysa yang bekerja di perusahaan teknologi pembuat peranti lunak berjalan menggunakan kursi roda dan kerangka penopang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *