Sepak bola dan suporter menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Fanatisme dukungan ini bisa berasal dari mana saja. Mulai dari gelaran nonton bareng yang biasa dilaksanakan, sampai dengan aksi langsung datang ke lapangan dengan memakai berbagai macam atribut, meneriakkan yel-yel pada saat pertandingan, dan lain sebagainya.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan fanatisme sepak bola terbesar yang ada di dunia. Bahkan, saking fanatiknya, pertandingan sepak bola antar tim Liga 1 (nama liga tertinggi di Indonesia) selalu penuh sesak dipenuhi para pendukung.
Hal ini juga terjadi kala Timnas Indonesia melakukan pertandingannya di dalam negeri. Para suporter dari seluruh daerah akan datang ke venue acara dan memberikan tambahan energi kepada pemain di dalam lapangan.
Saat ini, gelaran Piala AFF 2022 sedang berlangsung. Beberapa negara di Asia Tenggara menjadi tuan rumah, Indonesia pun termasuk di dalamnya. Namun, nama besar sepak bola Indonesia tercemar di pertandingan penyisihan grup A saat Timnas Indonesia vs Thailand.
Beberapa suporter Indonesia melempari bus pemain Timnas Thailand dengan batu hingga menyebabkan kaca bus retak. Tindakan tak terpuji ini membuat tercorengnya nama baik sepak bola Indonesia yang mulai membaik sejak peristiwa Kanjuruhan.
Rivalitas biarlah hanya terjadi di dalam lapangan. Sebagai suporter sepak bola zaman modern ini, perilaku seperti itu harusnya tidak terjadi. Masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang ramah kepada para tamu, ini menjadi sesuatu yang baik dan harus dipraktikkan pada saat pertandingan sepak bola.
Sudah selaiknya kita memperlakukan para “musuh lapangan” seperti seorang tamu yang sedang berkunjung ke rumah kita. Menyediakan “makanan” terbaik, senyuman hangat, dan sambutan beradab khas masyarakat timur.
Kurang lebih dua jam lagi, Timnas Indonesia akan menghadapi musuh bebuyutannya Vietnam pada laga semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sudah saatnya para suporter menunjukkan sikap dewasa kepada tamu kita, Vietnam.
Hal ini juga mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Bapak Zainudin Amali. Beliau menitipkan pesan agar suporter Indonesia berlaku santun pada laga melawan Vietnam nanti.
“‘Titipan pesan untuk suporter, berlaku lah sebagai tuan rumah yang baik karena itu mencerminkan perilaku kita. Kita adalah masyarakat yang santun, sangat menghargai tamu, memberikan dukungan se-semangat apapun. Jangan semangat provokasi yang akan menimbulkan kegaduhan, dll, yang membantu di luar. Mohon suasana ya nonton sepak bola, bukan kegaduhan, apalagi membuat tim tamu kurang nyaman” kata Menpora, Bapak Zainudin Amali dikutip dari kompas.com.
Tidak ada lagi penonton yang melempari bus musuh, tidak ada lagi yang naik ke atas speaker, tidak ada lagi penonton yang melontarkan kata-kata hinaan sepanjang pertandingan. Biarkan sepak bola menjadi laga “entertainment” bagi seluruh rakyat Indonesia.
Jangan coreng nama baik Timnas Indonesia dengan tindakan tak terpuji. Mari kita satukan hati untuk mendukung Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan bertanding sore ini. Semoga hasil terbaik menanti dan gelar juara bisa kita dapatkan.
INDONESIA JUARA! #KITAGARUDA
