Kemajuan teknologi memang memberikan banyak dampak baik bagi kehidupan kita, tapi kebaikan tersebut juga terkadang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Baru-baru ini ada modus penipuan berkedok undangan pernikahan digital.
Penipu berbasis online ini mengirim undangan pernikahan digital melalui pesan WhatsApp (WA) yang diikuti dengan aplikasi berbasis format APK. Jika diklik atau diunduh, aplikasi ini akan mencuri informasi pribadi pengguna sehingga memungkinkan penipu untuk membobol rekening pribadi korban.
Secara sederhana, pesan penipuan berbasis undangan pernikahan ini bisa dideteksi sedini mungkin. Biasanya, undangan pernikahan yang asli berbentuk tautan yang ada nama calon pengantin di dalamnya.
Sedangkan, undangan palsu pesannya berbentuk apk dan bukan link yang berisi nama calon pengantin.
Mengutip laman kompas.com, salah seorang warga Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Derasmus Kenlopom mengaku menjadi salah satu korban dari praktik penipuan berkedok undangan pernikahan ini.
Ia mengaku kehilangan uang Rp14 juta dari rekening dan hanya tersisa Rp25.000,- saja usai meng-klik undangan pernikahan yang diterima lewat pesan WhatsApp.
“Uang saya Rp14 juta dalam rekening, sekarang hanya tersisa Rp25.000,-,” ungkap Derasmus dikutip dari kompas.com.
File APK Berguna untuk Mencuri Kode OTP
Para penipu undangan pernikahan online ini akan menggunakan file APK untuk mencuri One Time Password (OTP) dari perangkat korbannya.
Begini mekanismenya: Ketika aplikasi itu diunduh, biasanya akan muncul beberapa peringatan dari sistem ponsel kamu yang akan mengonfirmasi apakah pengguna yakin akan mengunduh aplikasi tersebut.
Aplikasi dengan format APK adalah sebuah aplikasi yang berasal dari luar toko aplikasi resmi seperti Play Store ataupun App Store. Sehingga tidak disarankan karena bisa membahayakan data-data pribadi kamu.
Setelah itu, akan muncul peringatan bahwa aplikasi APK meminta akses ke berbagai data, seperti SMS, media, dan lain sebagainya. Bila peringatan itu diabaikan dan proses instalasi aplikasi terus berjalan, maka aplikasi APK itu akan mendapatkan akses ke SMS, termasuk membaca kode OTP dari pihak bank yang biasanya dikirimkan melalui SMS kepada pengguna.
Kasus Penipuan Ini Sedang Diselidiki Bareskrim
Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri kini sedang menyelidiki modus baru penipuan dengan menggunakan undangan pernikahan online ini. Menurut Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid A Bachtiar, modus ini tergolong baru dan berbeda dari penipuan modus bermodal aplikasi sistem operasi android atau APK.
“Terkait modus baru dengan menggunakan pernikahan, tim kami masih melakukan penyelidikan,” kata Vivid dikutip dari Antara.
Beliau juga menambahkan jika ada masyarakat yang menjadi korban, segera melapor ke pihak terkait agar bisa ditangani secara cepat.
“Saya mengimbau apabila ada yang menjadi korban segera melapor agar bisa ditangani secara cepat,” tambah Brigjen Pol Vivid.
Baca Juga: “Begini Cara Kenali Modus Penipuan Kurir Palsu Lewat OTP Aplikasi“
Pihak kepolisian pun memberitahukan kepada masyarakat agar berhati-hati jika mendapatkan pesan dari orang yang tidak dikenal, apalagi jika disertakan dengan file APK. Karena aplikasi dengan format APK ini bisa mencuri akses pengguna ponsel bila asal meng-klik pesan yang berasal dari orang yang tidak dikenal.
So, yuk lebih bijak dalam menerima pesan yang aneh ya, gengs. Jangan sampai kita menjadi korban penipuan berikutnya. Oh iya, jangan lupa untuk memberikan informasi positif ini ke orang sekitar kamu ya.
