Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-77 Indonesia, kreator konten Alffy Rev merilis video Wonderland Indonesia 2: The Sacred Nusantara pada 17 Agustus lalu, dan kini video tersebut telah ditonton lebih dari 6 juta kali saat artikel ini tayang.
Video yang digagas Alffy bersama Dewatlantis Studios dan REV Production ini menyajikan sejarah nusantara dengan segala keberagaman, kekayaan, dan keajaibannya. Memasukkan unsur animasi untuk mewujudkan tema fantasi dan kultur yang mencuatkan keindahan tanah air.
Berdurasi 16 menit 56 detik, video Wonderland Indonesia 2: The Sacred Nusantara tidak butuh waktu lama untuk mencapai jutaan views. Belum 24 jam dirilis, video ini berhasil menjadi trending 1 di YouTube. Visualnya tampil dengan mewah, memukau, dan elegan. Berpadu dengan alunan lagu-lagu daerah dan nasional beraransemen apik yang dinyanyikan oleh Novia Bachmid. Selain Novia Bachmid, ada pula kontribusi dari kakak beradik kreator konten, Jovial da Lopez dan Andovi da Lopez, serta penyanyi Shanna Shannon. Alffy juga menghadirkan karakter animasi yang terinspirasi dari Burung Jalak Bali
Untuk proyek yang memakan waktu 237 hari untuk proses produksinya ini, Alffy merangkap sebagai sutradara, produser, sinematografer, desainer produksi, dan editor. Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek RI dan Axioo Indonesia mengambil peran sebagai pemberi dukungan.
Video yang diunggah melalui kanal YouTube Alffy Rev ini juga menuai banyak pujian dan apresiasi dari masyarakat, seperti yang terlihat pada lebih dari 80.000 komentar. Video sebelumnya, Wonderland Indonesia, yang dirilis pada 17 Agustus tahun lalu, telah menghasilkan lebih dari 40 juta views. Melalui video-video yang diunggahnya, Alffy ingin agar Indonesia semakin mendapat sorotan dunia.
Lelaki bernama lengkap Awwalur Rizqi Al-firor ini lahir pada 18 Juni 1995. Ia menempuh Pendidikan di MTsN 3 Pasuruan dan SMKN 9 Surabaya dengan jurusan Seni Musik. Kemudian, Alffy sempat berkuliah di Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta, namun tidak selesai.
Alffy yang belajar bermain gitar sejak di bangku sekolah dasar ini sempat mengikuti audisi Indonesia Mencari Bakat 3 sebagai gitaris, tetapi langkahnya terhenti. Meski demikian, ia tidak menyerah dan terus mendalami musik. Ia bereksperimen dengan memadukan musik elektronik dan kebudayaan lokal.
