Beragam peristiwa sejarah terjadi pada tanggal 22 September. Satu diantaranya adalah Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia yang disahkan PBB pada 1950-an. Dengan adanya hari ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk beralih ke kendaraan umum. Lalu, peristiwa apa lagi yang terjadi pada 22 September? Selengkapnya dalam “Today in History”.
Kelahiran Sutradara Terbaik Indonesia Teguh Karya
Teguh Karya merupakan seorang sutradara legendaris Indonesia yang lahir pada 22 September 1937. Teguh Karya juga merupakan pemimpin Teater Populer sejak berdirinya di tahun 1968. Bapak Teguh juga sudah enam kali mendapatkan Piala Citra kategori sutradara terbaik dalam Festival Film Indonesia.
Film-filmnya banyak melahirkan aktor dan aktris terkemuka Indonesia seperti Slamet Rahardjo, Christine Hakim, dan Alex Komang. Teguh Karya belajar tentang film di Akademi Seni dan Film Indonesia (ASDRAFI) Yogyakarta tahun 1954-1955. Dan akhirnya beliau mendapat beasiswa untuk mengemban ilmu di East-West Centre Universitas Hawaii di Honolulu tahun 1963.
Hari Bebas Kendaraan Bermotor Sedunia
Hari Bebas Kenaraan Bermotor Sedunia atau World Car Free Day selalu dirayakan secara global setiap tanggal 22 September. Hari ini bertujuan untuk mendorong pengendara di seluruh dunia agar berhenti menggunakan kendaraan bermotor dan mencari alternatif yang ramah lingkungan.
Adanya Car Free Day juga diharapkan dapat membuat masyarakat untuk beralih ke kendaraan umum atau kendaraan listrik yang saat ini sudah banyak diperjual-belikan di pasar otomotif. Hari Bebas Kendaraan Bermotor berawal pada tahun 1950-an. Saat itu, mobil dianggap sebagai sebuah gangguan lingkungan yang nyata.
Negara Belanda dan Belgia pada tahun 1956 dan 1957 mulai mengadakan Car Free Sunday untuk pertama kalinya. Kemudian, di tahun 1990, banyak kota di Eropa mulai mengadakan Car Free Project. Usai dari situ, kepopuleran Car Free Day semakin meningkat dan diikuti oleh banyak negara, termasuk Indonesia.
Car Free Day sendiri pertama kali diadakan pada tahun 2007 di Jakarta. CFD sendiri berlaku di sejumlah ruas jalan utama ibu kota, membuat beberapa rute ditutup dan digunakan untuk berbagai aktivitas olahraga.
Hari Badak Sedunia
Hari Badak Sedunia diperingati setiap tanggal 22 September setiap tahunnya. Hari ini pertama kali dirayakan pada 2011. Tujuan hari ini dibuat adalah untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam mencari cara yang efektif untuk menghentikan praktik perburuan dan melestarikan spesies badak tertentu yang kini sudah terancam punah.
Selama bertahun-tahun, badak telah diburu untuk diambil cula dan darahnya untuk digunakan sebagai sarana pengobatan. Setiap hari, sekitar tiga badak dibunuh dan diburu untuk diambil culanya.
Pemburu akan menggunakan obat penenang untuk melumpuhkan badak dan memotong cula mereka secara tidak manusiawi, lalu membiarkan badak tewas kehabisan darah. Hari Badak Sedunia menjadi momentum bagi semua pihak untuk melawan perdagangan cula badak dan melestarikan hewan langka ini.
