Good news! Guna memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan perpanjangan jam operasional 24 jam. Aturan ini mulai berlaku efektif Senin (12/9).
Kebijakan ini sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya, akan tetapi perlu disesuaikan karena situasi pandemi Covid-19 dan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pada masa PPKM, jam operasional berjalan mulai pukul 05.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sedangkan Angkutan Malam Hari (Amari) pukul 22.00 WIB hingga 24.00 WIB.
Namun, jam operasional Amari kini diperpanjang menjadi jam 22.00 WIB hingga 05.00 WIB. Dengan begitu, Transjakarta melayani perjalanan 24 jam secara keseluruhan.
Adapun perpanjangan jam operasional ini dilakukan untuk melayani masyarakat yang beraktivitas hingga larut malam.
“Layanan 24 jam setiap hari ini berlaku di 13 koridor. Semoga penambahan waktu layanan ini ikut membantu masyarakat di saat harga BBM naik,” kata Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang Rizkani Noor, Minggu (11/9).
Dengan perpanjangan jam operasional ini, Transjakarta akan beroperasi mulai pukul 05.00 – 22.00 WIB di 13 koridor.
Selain itu, PT Transjakarta juga memastikan petugas di halte dan bus disesuaikan untuk mendukung layanan 24 jam setiap hari. “Kami mengimbau pelanggan untuk tetap waspada dan berhati-hati saat bepergian di malam hari,” ucap Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Anang.
Sementara itu, 13 koridor yang melayani perpanjangan jam operasional antara lain:
- Koridor 1: Blok M-Jakarta
- Koridor 2: Harmoni-Pulogadung
- Koridor 3: Kalideres-Pasar Baru
- Koridor 4: Pulogadung-Dukuh Atas 2
- Koridor 5: Ancol-Kampung Melayu
- Koridor 6: Ragunan-Dukuh Atas 2
- Koridor 7: Kampung Rambutan-Kampung Melayu
- Koridor 8: Lebak Bulus-Harmoni
- Koridor 9: Pinang Ranti-Pluit
- Koridor 10: Tanjung Priok-PGC 2 (Cililitan)
- Koridor 11: Kampung Melayu-Pulo Gebang
- Koridor 12: Pluit-Tanjung Priok
- Koridor 13: Ciledug-Kapten Tendean
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk tidak menaikkan tarif Transjakarta dan Kapal Kepulauan Seribu. Bahkan, Pemprov DKI telah melakukan koordinasi dan memutuskan untuk memberikan subsidi tarif pada transportasi tersebut.
“Sehingga sekalipun ada peningkatan BBM, ada kenaikan harga, ongkos atau biaya tiket, Transjakarta tidak akan naik,” jelas Wakil Gubernur DKI Jakarta Pak Ahmad Riza Patria.
Tak hanya itu, hal ini juga merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk masyarakat agar perekenomian tetap stabil.
