Jakarta Bakal Punya Terowongan Bawah Tanah Pejalan Kaki di Sudirman

227
0

Jakarta akan memiliki terowongan bawah tanah pertama di Indonesia. Pembangunan interkoneksi bawah tanah ini berada di jalur MRT seiring perpanjangan jalur kereta. Terowongan bawah tanah ini nantinya akan menghubungkan Gedung Thamrin Nine UOB dengan Stasiun Dukuh Atas BNI.

Seperti yang dikutip dari Kompas.com, Inisiasi pembangunan terowongan bawah tanah ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang Pembangunan Bangunan dan Fasilitas Interkoneksi Thamrin Nine-UOB – Stasiun Dukuh Atas BNI, pada Kamis (07/07/2022).

Adapun penandatangan inisasi pembangunan terowongan bawah tanah ini dilakukan oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud dan Direktur Utama PT Wisma Kartika, Alvin Gozali, yang juga disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan dan Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar.

Selain itu, Bapak Gubernur Anies Baswedan mengatakan, pembangunan interkoneksi bawah tanah di jalur MRT ini sebagai upaya mewujudkan jaringan interkoneksi bawah tanah dan seamless urban mobility di kawasan berorientasi transit.

Dikutip dari situs MRT Jakarta, pembangunan interkoneksi bawah tanah ini sebagai bentuk komitmen Jakarta untuk tumbuh sebagai kota yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pembangunan terowongan pejalan kaki ini merupakan bukti nyata, bahwa kerja kolaboratif, dalam hal ini transportasi publik dan bangunan komersial di lahan privat, akan menghadirkan kemudahan.

“Pemprov DKI Jakarta ingin menunjukkan kepada semua, bahkan dunia, bahwa Jakarta yang awalnya dibangun dengan konsep berorientasi pribadi, dapat beralih menjadi kota yang lebih nyaman, produktif dan berkelanjutan melalui pembangunan berorientasi transit. Terowongan ini akan menjadi permulaan dari terwujudnya jaringan interkoneksi bawah tanah di rute MRT, yang bukan hanya memudahkan pola pergerakan, tapi juga mengaktivasi ruang bawah tanah sebagai ruang produktif baru di Jakarta,” kata Bapak Gubernur Anies Baswedan.

Rencananya, akses pejalan kaki akan pada terowongan ini dibuat sepanjang 80 meter dengan lebar 5 meter. Tidak hanya itu, terowongan bawah tanah ini juga dilengkapi fasilitas penunjang, seperti retail, storage room, parkir sepeda, eskalator, dan elevator.

Sementara itu, terowongan ini juga dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit yang universal, termasuk ramah bagi penyandang disabilitas.

Terowongan bawah tanah ini akan memberikan pengalaman baru bagi pejalan kaki, karena dengan melewati interkoneksi bawah tanah, aktivitas mereka tidak akan terhambat oleh kondisi cuaca. Di sisi lain, terowongan ini juga akan menciptakan integrasi, efisiensi lahan, peluang ekonomi baru hingga fasilitas pendukung mobilitas masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *