Ingar Bingar Konser, Riuh Rendah Momen Musik

Bagi saya, 1.000 penonton di depan mata lebih bikin kenyang hati dibanding ditonton 1 juta orang secara virtual.

324
1

Kita baru saja melewati akhir minggu yang seru, menyenangkan sekaligus menguras tenaga. Dua festival musik besar, yaitu Pestapora dan We The Fest, berjalan di tanggal yang persis bersamaan.

Beruntung sekali saya sebagai musisi mendapat kesempatan tampil di kedua perhelatan besar itu. RAN hadir di Pesta Pora, dan untuk pertama kalinya laleilmanino tampil menyuguhkan karya-karya yang kami ciptakan di We The Fest.

Sebagai penampil, tentunya festival musik jadi ajang silaturahmi musisi. Jarang sekali kami yang setiap akhir minggu jadi “rombongan sirkus” keliling Indonesia, dikumpulkan di satu area yang sama.

Artikel Nino lainnya: Daur Ulang Lagu: Bentuk Musisi Berikan Apresiasi

Perbincangan seru pun banyak terjadi di green room. Mulai dari saling mengapresiasi karya-karya terbaru satu sama lain, sampai ke gosip-gosip terhangat (yes, musisi juga manusia). Tapi tentunya tak luput juga pembicaraan soal bagaimana kami sama-sama bertahan menghadapi pandemi.

Menghadapi, bukan melewati. Ingat gengs, pandemi belum usai. Mungkin hampir, namun belum selesai.

Sebelum berangsur membaik seperti sekarang, gelanggang kami sebagai musisi sudah pasti online concert. Saat itu, semua narasi berkata bahwa online event adalah cara terbaik musisi beraksi di masa depan.

Awalnya, saya pikir ide tersebut ada benarnya. Tapi setelah mengalami sendiri dua festival tadi, hati saya mantap untuk tidak setuju. Baik sebagai penampil ataupun penonton.

Baca juga artikel Nino: Budaya Membaca Credits, Budaya Menghargai Seni Seutuhnya

Ada hal-hal yang jelas tak akan tergantikan oleh teknologi. Kita tahu betul online concert memudahkan para pencinta musik untuk bisa menikmati konser dari mana saja. Duduk santai di ruang TV yang dingin, atau sambil berselonjor di kasur, bebas saja.

Tapi apa lah nikmatnya festival tanpa berkeringat? Begitu juga dengan berjalan kaki berpindah dari satu panggung ke panggung lainnya untuk beradu cepat mendapatkan spot terbaik menyaksikan idola favorit.

Cuaca yang kadang kurang bersahabat juga sering kali menambah bumbu manis cerita tentang konser yang kita datangi. Nyanyi bareng sambil hujan-hujanan, juga sepatu kotor berbalut lumpur. Bagi saya, ketidaksempurnaan lah yang membuat konser atau festival musik justru jadi sempurna.

Dari atas panggung pun juga begitu. Enggak akan ada yang bisa menukar rasa bahagia ketika musisi berbagi energi dengan penonton secara langsung. Bagi saya, 1.000 penonton di depan mata lebih bikin kenyang hati dibanding ditonton 1 juta orang secara virtual.

Karena itu, menurut saya, biarkanlah teknologi hadir sebagai instrumen pelengkap, bukan pengganti. Saya percaya, sampai kapan pun, ya beginilah cara terbaik kita menikmati penampilan musik.

Karena di beberapa waktu ke depan sepertinya banyak festival lain menunggu, mari kita maksimalkan pengalaman nonton konser kita setinggi-tingginya.

Salah satunya adalah dengan meminimalisir menonton panggung dari layar handphone. Percayalah, yang menjadikan momen itu abadi adalah ketika apa yang dilihat mata tersimpan di hati, bukan yang ditangkap kamera ponsel lalu masuk ke kartu memori.

Biarkan perasaan itu yang kalian putar ulang di kepala, bukan videonya.

Sampai jumpa segera di festival musik berikutnya!

Love,

Nino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

One thought on “Ingar Bingar Konser, Riuh Rendah Momen Musik

  1. · 06/10/2022 at 13:15

    Meminimalisir menonton panggung dari layar handphone. Percayalah, yang menjadikan momen itu abadi adalah ketika apa yang dilihat mata tersimpan di hati, bukan yang ditangkap kamera ponsel lalu masuk ke kartu memori.

    Sumpahh ini pas bgt sihh…
    Kesel emg pas nntn konser semua org angkat hp tinggi2 sampe jd ga keliatan sama sekali.

    Gue jg ga yg bener2 ga videoin sih. Tp paling ga rekam 10-30 detik aja udh cukup.
    Sisa nya nikmatinn nyanyi barengg sambil joged..
    Bonus nya bs dpt eyecontact dari kak Nino. Uhuuyyy…