Alasan di Balik Pantun Bisa Menjadi Warisan Budaya Dunia Takbenda UNESCO

Tradisi pantun ternyata sudah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada tahun 2020 silam, menjadi budaya Indonesia ke-11 yang diakui UNESCO.

241
0
pantun

Tradisi pantun ternyata sudah dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada tahun 2020 silam. Tak main-main, penobatan ini dilakukan di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis. Pantun menjadi tradisi budaya Indonesia ke-11 yang diakui UNESCO setelah sebelumnya ada beberapa seperti pencak silat, angklung, gamelan, dan lain-lain.

Sesungguhnya terdapat cerita mengapa pantun bisa menjadi salah satu warisan dunia. UNESCO menilai pantun memiliki arti penting bagi kehidupan masyarakat Melayu. Tak hanya sebagai alat komunikasi sosial, namun juga kaya akan nilai-nilai yang menjadi panduan moral (kemdikbud.go.id).

Pesan yang terdapat dalam sebuah pantun pada dasarnya menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan yang ada antar manusia. Penetapan pantun sebagai warisan dunia ini juga tidak terlepas dari beberapa pihak yang saling mendorong agar hal ini terwujud, tak terkecuali komunitas pantun yang ada.

Selain itu, kegunaan pantun kini juga menjadi salah satu tren positif anak muda dalam negeri. Masyarakat yang bisa berpantun dengan baik dinilai memiliki kemampuan yang tidak biasa. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain dengan kata.

Pantun juga dapat melatih seseorang berpikir tentang makna sebelum berucap. Hal ini juga menjadi fungsi yang sangat kuat di dalam pergaulan. Tak sedikit pula pantun-pantun berisi tentang nasihat tentang budi pekerti, cara bergaul, dan masih banyak lagi.

Oleh karenanya, sangat penting bagi anak muda Indonesia untuk merawat dan menjaga keberlangsungan pantun agar bisa dinikmati anak-cucu ke depannya. Bahkan, tak sedikit pula tokoh bangsa yang kini sudah menggunakan pantun untuk membuka atau menutup acara-acara besar, seperti sidang tahunan yang biasa diselenggarakan di Gedung DPR/MPR atau pertemuan-pertemuan yang melibatkan beberapa pimpinan bangsa.

Ini tentu menjadi kabar baik untuk keberlangsungan pantun di dalam negeri usai ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia tak benda.

Rio
WRITTEN BY

Rio

Menulis seakan sudah menjadi kebiasaan untuk saya sejak kuliah. Skill ini terus berkembang sampai saat ini. Dimulai dari Liputan6.com sampai sekarang pekerjaan yang saya geluti seputar menulis artikel. Dan saat ini, Oppal Media adalah tempat saya untuk kembali belajar dan membuktikan yang terbaik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *