Sebuah mitos tentang generasi milenial yang kerap berpindah pekerjaan belakangan ini semakin berhembus keras. Namun, ada sebuah penelitian yang mengatakan bahwa kaum milenial masih percaya bahwa jenjang karier sebenarnya merupakan langkah penting untuk berhasil dalam pekerjaan.
Penelitian mengungkapkan bahwa sebanyak 56% milenial menganggap jenjang karier merupakan salah satu faktor penting ketika mereka mencari atau memilih pekerjaan. Jenjang karier menjadi prioritas ke-empat milenial setelah gaji yang ditawarkan (86%), jam kerja (61%), dan kesesuaian dengan minat (58%).
Lokasi dan lingkungan kerja juga menjadi hal penting bagi kaum milenial. Hal ini juga lebih dari sekadar kecocokan antara pekerjaan dan gelar atau latar belakang pendidikan seseorang.
Temuan dari riset ini menjelaskan bahwa jalur karier sangat penting untuk mereka yang berasal dari kelas sosial ekonomi rendah. Masyarakat yang berasal dari kelas ini juga biasanya tidak peduli dengan jam kerja, kepentingan pribadi, atau lingkungan kerja. Mereka biasanya memprioritaskan pekerjaan yang membantu mereka untuk mencari nafkah dan mengamankan masa depan atas faktor-faktor lain.
Dalam hal stabilitas perusahaan, penelitian yang dilakukan ini juga mengatakan sebanyak 52% generasi milenial akan lebih aman jika bekerja di perusahaan multinasional. Namun, ada juga yang tidak setuju dengan pernyataan itu sebanyak 13%.
Mungkin pandangan dari para milenial ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sama-sama kita ketahui, yaitu pandemi Covid-19 kemarin. Pandemi membikin 29,12 juta pekerja dirumahkan, cuti, atau kesulitan mencari pekerjaan.
Lalu, bagaimana dengan penelitian terkait dengan lama waktu kerja pada milenial? Nah, mayoritas kaum milenial (90%) percaya bahwa lama ideal untuk tinggal di satu perusahaan adalah minimal tiga tahun, 1% dari mereka mengatakan bahwa idealnya harus kurang satu tahun, dan 9% dari mereka menjawab satu sampai dua tahun.
Terus, pekerjaan apa sih yang paling disukai sama kaum milenial? Penelitian ini mengungkapkan bahwa 76% kaum milenial sebenarnya tertarik untuk menjadi pengusaha. Hal ini mungkin karena basis dari konsumen Indonesia yang cukup besar.
Baca Juga: “Perbedaan Generasi Baby Boomers, X, Y, Z, Serta Milenial, Kamu yang Mana?“
Terutama bagi mereka yang berasal dari kelas menengah, yang memiliki cukup sumber modal untuk memulai bisnis dan sangat ingin menjadi pengusaha.
Kalau kamu, faktor apa yang paling penting ketika bekerja?
