Seiring maraknya perkembangan dunia marching band, Yayasan Grand Prix Marching Band (GPMB) kembali menggelar program perhelatan besar yang juga menjadi ajang pertemuan semua pemain, pecinta, dan pemerhati marching band, sampai dengan tahun ini, yang merupakan pelaksanaan ke-37 kalinya.
Dalam perjalanannya, kejuaraan GPMB pernah vakum di tahun 1997-1998, di mana saat itu Indonesia dilanda krisis multi dimensi, menjelang era reformasi, serta tahun 2021 yang dilanda suasana pandemi Covid-19.
Yayasan GPMB bekerjasama dengan PT Jakarta Konsultindo (Jakkon) lewat strategic business unit-nya, yaitu IKONIK INDONESIA dalam penyelenggaraan Grand Prix Marching Band kali ini, yang bergerak di bidang kompetisi event, branding, dan communication.
IKONIK INDONESIA atau IKONIK menjadi partner Yayasan GPMB, dalam hal penyelenggaraan media, yakni press conference untuk menjadi media branding yang lebih luas tentang marching band di Indonesia.
Dengan kerjasama ini diharapkan semakin banyaknya generasi muda di Indonesia yang menjadikan marching band sebagai sarana ekspresi diri, pengembangan bakat dalam bidang seni musik, kemampuan bermain alat musik, dan merupakan salah satu kegiatan positif hingga masa kini.
Marching band sebagai wadah penggemblengan dan pembinaan generasi muda, diharapkan mampu menjadi pilihan utama kegiatan generasi muda dalam upaya mempersiapkan diri menjadi bagian dari proses pembangunan yang dilakukan oleh Indonesia.
Grand Prix Marching Band ini adalah kegiatan pembinaan yang sudah dimulai sejak lebih dari 34 tahun lalu dalam rangka membantu pemerintah membentuk manusia Indonesia seutuhnya melalui kompetisi marching band/drum band/drum corps.
GPMB ini awalnya adalah wadah pecinta marching band yang merasa terpanggil untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara tetangga di bidang marching band. Apalagi, dengan pusat kegiatan ini (Amerika dan Inggris) sekaligus sebagai wadah pembinaan dan pengembangan bakat, serta kemampuan bagi generasi muda penerus perjuangan bangsa.
Sebagian dari upaya tersebut kini sudah bisa dikatakan berhasil, dan Yayasan GPMB akan terus mengembangkan diri supaya terjadi kesinambungan kegiatan supaya lebih bermanfaat.
Perjalanan yang relatif panjang itu pastinya memerlukan perjuangan dan komitmen yayasan, panitia pelaksana serta pemangku kepentingan marching band.
“Melalui marching band, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari gaya hidup, sarana meningkatkan kreativitas seni dan olahraga, sekaligus meningkatkan persatuan dalam keberagaman,” ucap Ketua Yayasan GPMB Lisa Ayodhia.
Yang nggak kalah pentingnya, kita membangun karakter bangsa sebagai pilar penting pembangunan kebudayaan yang berkemajuan. Secara khusus juga memajukan generasi muda, dalam menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa dan negara Indonesia.
GPMB yang merupakan pelaksanaan ke-36 terakhir diselenggarakan pada tahun 2020, tetapi dilaksanakan secara online, mengingat tahun 2020 masih dalam masa awal pandemi Covid-19.
“Acara GPMB ini merupakan sebuah ajang lebaran insan marching band dari seluruh Indonesia, karenanya acara ini sudah sangat dinantikan,” kata Lisa Ayodhia.
Ia juga menambahkan, gelaran tahun ini memberikan suasana baru bagi unit marching band. Biasanya, GPMB dilaksanakan di Istora Senayan, tahun 2022 GPMB digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center, dan para unit marching band sudah siap berlaga untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI.
GPMB tahun ini diikuti oleh 11 unit Marching Art Performance, 5 unit Parade, 10 unit Cologuard, 4 unit Drum Battle dan 24 peserta lomba perorangan dari berbagai wilayah di Indonesia.
“Dalam marching band terdapat banyak unsur positif bertemu menjadi satu harmoni, pendidikan, seni budaya, olahraga dan generasi, wisata dan ekonomi kreatif, pemberdayaan perempuan,” ungkap Lisa Ayodhia.
Akhirnya GPMB kembali lagi tahun ini. Maju terus untuk GPMB!