Informasi mengenai Stasiun Gambir pensiun dalam melayani perjalanan jarak jauh ramai di media sosial. Namun, nyatanya Stasiun Gambir rencananya akan dialihfungsikan dari yang sebelumnya melayani kereta api (KA) perjalanan jarak jauh menjadi kereta commuter line (KRL).
Wacana pengalihfungsian Stasiun Gambir ini juga sejalan dengan rencana pemerintah yang akan menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral di Jakarta. Nantinya, Stasiun Manggarai akan melayani kereta jarak jauh, KRL, dan juga kereta bandara.
Pembangunan Stasiun Manggarai kini masih terus berjalan dan ditargetkan akan selesai pada tahun 2025. Sambil menunggu kesiapan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral, Stasiun Gambir hingga saat ini masih melayani perjalanan kereta api jarak jauh. Di sisi lain, dengan dialihfungsikan sebagai KRL, Stasiun Gambir diharapkan bisa memudahkan para penumpang yang ingin menuju ke pusat kota.
Stasiun Gambir merupakan stasiun yang dibangun pada tahun 1930, tepatnya di zaman Hindia Timur Belanda. Lalu, pada tahun 1990-an, Stasiun Gambir direnovasi secara besar-besaran. Dilansir dari Tempo, nama Gambir sendiri diambil dari kondisi geografis wilayah di sekitar lingkungan stasiun yang pada saat itu dikelilingi oleh tanaman gambir.
Sebelumnya, pada tahun 1884, stasiun yang kini berlokasi di Gambir, Jakarta Pusat, ini bernama Stasiun Weltevreden. Namun, usai kemerdekaan Indonesia, Stasiun Gambir berganti nama menjadi Stasiun Gambir Jakarta. Stasiun yang dahulu dibangun atas inisiasi Daendles ini melayani transportasi dengan Pulau Jawa sebagai tujuan utamanya.
