Belakangan ini, penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran belanja semakin sering dipraktikkan oleh masyarakat di Indonesia. Kamu juga mungkin sering melakukannya – hanya dengan bermodalkan ponsel, beberapa ketukan jari dan kamera ponsel, ta-da, produk yang kamu inginkan bisa langsung dibawa pulang.
Tak hanya digunakan untuk bertransaksi di berbagai pusat perbelanjaan besar dan mal, sistem pembayaran QRIS bahkan tersedia di sejumlah pasar tradisional, warung makan, hingga pedagang kaki lima! Tak perlu repot membawa dompet, kamu bisa membayar makan siangmu di warteg hanya dengan scan QR. Keren banget, kan?
Nah, di tengah maraknya QRIS tersebut, tahukah kamu cara membaca istilah QRIS yang benar?
Menurut laman Bank Indonesia, QRIS merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard. QRIS adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran menggunakan QR Code.
Melansir dari Kompas.com, Guru Besar Ilmu Linguistik UGM Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana mengatakan bahwa pembacaan QRIS bisa dilakukan lewat dua cara, yaitu sebagai akronim (kata) dan singkatan (alfabet).
Hal ini berarti, kamu bisa melakukannya dengan menyebut “kyu-ris” atau mengeja per huruf, yakni “Q-R-I-S”.
Dari sisi lain, menurut Ketua Program Studi Sastra Indonesia FIB UNS, Dwi Susanto, cara membaca QRIS masih berdasarkan kaidah pembacaan Bahasa Inggris. Cara pembacaan berdasarkan kaidah pengucapan itu karena kata tersebut belum diserap ke dalam Bahasa Indonesia.
Masih melansir Kompas.com, hal serupa disampaikan oleh Dosen Program Studi Sastra Indonesia FIB UNS, Chattri Sigit Widyastuti, bahwa cara pembacaan sebagai akronim maka dibaca “kyu-ris”, dan sebagai singkatan dibaca “kyu-ar-ai-es”.
Itu dia guys, cara pembacaan QRIS yang benar menurut para ahli. Kamu sendiri lebih suka menyebutnya sebagai akronim atau sebagai singkatan?
